Pada
kuliah filsafat pendidikan kali ini kita mereview pembelajaran minggu lalu
tentang Ki Hajar Dewantara yang diampu oleh bapak Aniq KHB, S.Pd.,M.Hum. Pada
hari Selasa 16 Oktober 2018 beliau menyampaikan mengatur diri sendiri atau
mengenali diri sendiri itu susah.
Kesadaran
mengenali tarbiyah diawali kesadaran dari diri sendiri. Kenalilah diri sendiri.
Barangsiapa yang mengenali diri sendiri maka dia memahami Tuhan. Tapi pada
kenyataannya mengenali diri sendiri sangat susah. Lebih mudah ketika kita
menunjuk orang lain daripada menunjuk diri sendiri.
Ki
Hajar Dewantara mengemukakan pendapat
bahwa “ Manusia adalah titah tuhan yang terdiri atas raga kasar dan raga halus,
yang dimaksud raga disini yaitu adalah jasmani (dapat dilihat dengan mata)
sedangkan raga halus yaitu rohani (tidak dapat dilihat dengan mata).
Identitas
dan Personalitas ? Nah disini saya akan menjelaskan pebedaannya. Secara harfiah
Identitas berasal dari bahasa inggris yaitu identity, dapat diartikan
sebagai ciri-ciri, tanda atau jati diri. Dimana hal itu mungkin adalah sebuah
cara pemikiran seseorang dalam kepribadiannnya.
Sebagai contoh misalnya, semasa berkuliah saya mengambil studi program komunikasi,
namun pada akhirnya saya memilih untuk berprofesi sebagai bankir yang bukan
merupakan background pendidikan
saya. Identitas merupakan sesuatu yang
dipilih, bukan dipaksakan. Sedangkan Personalitas adalah siapa nama
kita, dimana rumah kita, siapa oang tua kita.
Pendidikan
|
Diri = Dzat
|
Sifat
|
Asma (Realitas)
|
Af’al (Tindakan)
Contoh : Sifat =>
Sayang
Asma =>
Penyayang
Af’al =>
Menyayangi